PERAN MAHASISWA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Artikel berbangsa INFO MAHASISWA kepemimpinan Kesejateraan Konsep Mahasiswa tips
BlogMFE-PERAN MAHASISWA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA-Mahasiswa merupakan calon-calon intelektual yang diharapkan dapat memiliki kontribusi bagi lingkungannya melalui keilmuan yang dipelajarinya dan juga dari kehidupan kampus yang telah ia lalui. Melalui mahasiswa inilah pergerakan nasional Indonesia dapat terwujud. Dimulai dari organisasi Boedi Oetomo pada 1908 yang dibentuk oleh pelajar-pelajar (mahasiswa) Kedokteran STOVIA. Serta pergerakan naisonal yang dilakukan oleh Ir. Soekarno pada saat itu merupakan mahasiswa Technische Hoogeschool te Bandoeng (cikal bakal ITB), dan juga ratusan mahasiswa Indonesia di negeri Belanda pada saat itu. Peran mahasiswa sangatlah penting dalam awal pergerakan nasional Indonesia.
Melalui mahasiswa pergerakan dan revolusi Indonesia terjadi. Kita dapat lihat pada peristiwa 1965, mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) menyampaikan unjuk rasa dan menyampaikan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) dalam hal revolusi pemerintahan pada saat itu. Selain itu kita juga ketahui pada tahun 1998, mahasiswa pula berkontribusi dalam pergerakan revolusi pemerintahan hingga membuahkan revolusi reformasi pada saat itu.
Pergerakan mahasiswa dalam revolusi pemerintahan Indonesia banyak dilakukan dalam bentuk unjuk rasa. Namun perlu diingat unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa bukanlah unjuk rasa dalam hal sengaja membuat gonjang-ganjing pemerintahan, namun mendorong adanya perubahan yang dilakukan pemerintahan dalam berbagai bidang.
Mahasiswa Sebagai Kontrol Pemerintahan
Mahasiswa dapat dikatakan sebagai "Kontrol Pemerintahan". Dari pengertian ini mahasiswa tidak bisa dikatakan sebagai oposisi pemerintahan sehingga seolah memusuhi apa yang dilakukan oleh pemerintahan. Mahasiswa akan selalu mengawal apa yang baik dari pemerintah kepada rakyatnya, akan tetapi mahasiswa akan siap "pasang badan" untuk memprotes segala kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang malah merugikan rakyatnya.
Dalam menerapkan protes, mahasiswa tidak bisa langsung turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi, namun ada beberapa hal yang dilakukan. Tidak bisa semena-mena turun ke jalanmelakukankukan hal-hal anarkis tanpa hal yang logis yang pada akhirnya merugikan kepentingan umum.
Pergerakan mahasiswa melalui demonstrasi ini haruslah berefek positif bagi masyarakat. Tidak bisa pergerakan mahasiswa ini menyebabkan suatu hal yang buruk di masyarakat. Setidaknya pergerakan mahasiswa harus berdifat solutif diantara problematika dan fenomena sosial di masyarakat.
Satu hal yang terpenting dalam demonstrasi yang dilakukan mahasiswa ialah netralitas dalam memihak. Tidak bisa mahasiswa dalam pergerakannya berpihak pada salah satu sisi ataupun berpihak pada kelompok oposisi pemerintahan.
Jangan sampai pergerakan mahasiswa yang dilakukan ditunggangi oleh beberapa pihak untuk mencapai kepentingannya atau bahkan "mengobrak-abrik" pemerintahan atas dasar kepetingan oposisi. Jangan sampai pula mahasiswa dijadikan pion catur dalam permasalahan politik yang melibatkan opisisi dan pemerintahan.
Netralitas dan intelektualitas sebagai mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan pemerintah haruslah diperlukan. Mahasiswa tidak bisa melakukan hal yang "barbar" atau vandalisme kepentingan umum. Bagi mahasiswa, martabat dan etika umum merupakan hal yang penting dalam hal mengkritisi.
Pergerakan mahasiswa melalui demonstrasi ini haruslah berefek positif bagi masyarakat. Tidak bisa pergerakan mahasiswa ini menyebabkan suatu hal yang buruk di masyarakat. Setidaknya pergerakan mahasiswa harus berdifat solutif diantara problematika dan fenomena sosial di masyarakat.
Satu hal yang terpenting dalam demonstrasi yang dilakukan mahasiswa ialah netralitas dalam memihak. Tidak bisa mahasiswa dalam pergerakannya berpihak pada salah satu sisi ataupun berpihak pada kelompok oposisi pemerintahan.
Jangan sampai pergerakan mahasiswa yang dilakukan ditunggangi oleh beberapa pihak untuk mencapai kepentingannya atau bahkan "mengobrak-abrik" pemerintahan atas dasar kepetingan oposisi. Jangan sampai pula mahasiswa dijadikan pion catur dalam permasalahan politik yang melibatkan opisisi dan pemerintahan.
Netralitas dan intelektualitas sebagai mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan pemerintah haruslah diperlukan. Mahasiswa tidak bisa melakukan hal yang "barbar" atau vandalisme kepentingan umum. Bagi mahasiswa, martabat dan etika umum merupakan hal yang penting dalam hal mengkritisi.
"Kritis bukan berarti menghancurkan, namun harus bisa mendorong untuk perubahan"
Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan
Selain sebagai "kontrol pemerintahan", mahasiswa juga dikatakan sebagai "Agen Perubahan". Perubahan disini bukanlah mengubah tatanan yang ada namun mengubah pada suatu hal yang dianggap belum layak menjadi lebih layak.
Perubahan yang dimulai dari mahasiswa memang harus berkontribusi bagi perkembangan bangsa. Hal ini tentu harus berasas pada Tridharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat. Penerapan Tridharma Perguruan Tinggi tidak bisa secara parsial (sendiri-sendiri), semua harus dilakukan secara terintegrasi.
Dalam hal pendidikan, mahasiswa telah melalui pendidikan atau perkuliahan yang ditempuhnya. Ilmu yang ia dapat tidak bisa hanya pada dirinya saja, namun juga harus bisa bermanfaat bagi lingkungannya. keberadaan seorang mahasiswa dapat menjadi cerminan perubahan di sekitanya.
Melalui pendidikan, seorang mahasiswa dapat menerapkan keilmuannya melalui berbagai riset dan pengamatan yang ada di lingkungan masyarakat. Hal ini tentu dapat membantu dalam mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat. Tidak hanya riset semata, namun mahasiswa terkadang dapat turun langsung pada objek masalah tersebut dan membantu untuk menyelesaikannya. Program yang ditawarkan bisa berupa magang ataupun bentuk lainnya.
Kontribusi yang dapat ditumbuhkan dari segi pendidikan dan penelitian mahasiswa dapat berguna bagi masyarakat. Penerapan riset dan pengembangan di kampus ini dapat menjurus pada pemberdayaan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perguruan tinggi.
Salah satu contoh dari pemberdayaan ini ialah dalam skoop Kemahasiswaan Ekonomi, pemberdayaan ini dapat berupa pemberdayaan dan pembangunan kegairahan kewirausahaan pada masyarakat. Ilmu dan riset yang telah dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi dapat menjadi bekal dalam melakukan pemberdayaan ini.
Kita dapat lihat dari beberapa laboratorium dan kegiatan wirausaha di perguruan tinggi. Mahasiswa tentu telah dilatih untuk bagaimana merintis, merencanakan dan memberdayakan suatu usaha, serta bagaimana mahasiswa dilatih untuk dapat melihat peluang suatu usaha.
Setelah mahasiswa dilatih untuk membangun usaha, kemudian mahasiswa harus bisa mengaplikasikan apa yang telah mereka terima di perguruan tinggi kepada masyarakat. Pemberdayaan ini berupa mendirikan suatu usaha yang dapat membantu perekonomian masyarakat atau melakukan kerjasama dalam mengembangan UMKM yang belum berkembang.
Kontribusi yang dapat ditumbuhkan dari segi pendidikan dan penelitian mahasiswa dapat berguna bagi masyarakat. Penerapan riset dan pengembangan di kampus ini dapat menjurus pada pemberdayaan masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perguruan tinggi.
Salah satu contoh dari pemberdayaan ini ialah dalam skoop Kemahasiswaan Ekonomi, pemberdayaan ini dapat berupa pemberdayaan dan pembangunan kegairahan kewirausahaan pada masyarakat. Ilmu dan riset yang telah dilakukan oleh mahasiswa di perguruan tinggi dapat menjadi bekal dalam melakukan pemberdayaan ini.
Kita dapat lihat dari beberapa laboratorium dan kegiatan wirausaha di perguruan tinggi. Mahasiswa tentu telah dilatih untuk bagaimana merintis, merencanakan dan memberdayakan suatu usaha, serta bagaimana mahasiswa dilatih untuk dapat melihat peluang suatu usaha.
Setelah mahasiswa dilatih untuk membangun usaha, kemudian mahasiswa harus bisa mengaplikasikan apa yang telah mereka terima di perguruan tinggi kepada masyarakat. Pemberdayaan ini berupa mendirikan suatu usaha yang dapat membantu perekonomian masyarakat atau melakukan kerjasama dalam mengembangan UMKM yang belum berkembang.
Mencetak Bibit Tokoh dan Pemimpin Nasional
Pemimpin Indonesia pada saat ini bukanlah tercipta dengan sendirinya (turunan trah dinasti), akan tetapi telah terpatri dari berbagai situasi dan dipondasi oleh kegiatan organisasi Perguruan Tinggi.
Kegiatan organisasi kampus bisa dikatakan sebagai pencetak pemimpin nasional di masa mendatang. Kita dapat lihat sebagai contoh Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) banyak mencetak tokoh dan pemimpin nasional diantaranya H.M Jusuf Kalla, Fuad Bawazier, Akbar Tandjung, Mahfud MD, dan lain sebagainya.
Tidak hanya HMI, banyak organisasi kemahasiswaan yang mencetak tokoh dan pemimpin Indonesia, seperti Mapala Silvagama UGM yang mencetak Joko Widodo dan tokoh lainnya.
Pembentukan karakter yang dilakukan oleh berbagai organisasi kemahasiswaan seringkali dibentuk dari pembentukan wawasan kepemimpinan anggota organisasi melalui berbagai tradisi organisasi. Pembentukan kepemimpinan ini juga terjadi dari berbagai hal gerakan yang dilakukan mahasiswa.
Terkadang gerakan mengkritisi berbagai kebijakan "nyeleneh" pemerintah dapat membentuk sisi intelektualitas mahasiswa. Dari gerakan ini tentu mahasiswa akan mengkaji baik buruk dan dampak kebijakan pemerintah. Hal ini tentu dapat menjadi bekal perubahan bagi mahasiswa ketika nanti mereka duduk di pemerintahan atau di lembaga lainnya.
Keywords:
- Peran mahasiswa bagi bangsa
- Peran mahasiswa bagi lingkungan
- Peran dan kontribusi mahasiswa
- Pemberdayaan mahasiswa bagi masyarakat
- Mahasiswa dalam bernegara dan berbangsa
- Mahasiswa sebagai kontrol pemerintah
- Bagaimana peran mahasiswa dalam kontrol pemerintah?
- Bagaimana mahasiswa sebagai agen perubahan?
- Revolusi Indonesia oleh mahasiswa
- Tokoh Nasional alumni HMI
- Aplikasi Tridharma Perguruan Tinggi oleh Mahasiswa
- Dampak pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa
- Siapa saja agen perubahan itu?
- Pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa ekonomi
- Peran kampus dalam membentuk mahasiswa